Dalam mitologi Hindu, Airawata
(Sanskerta:Airavata) adalah nama seekor gajah putih, wahana Dewa Indra.
Airawata merupakan putera dari Irawati, salah satu puteri Daksa. Dalam
mitologi Hindu sering digambarkan bahwa Airawata ditunggangi oleh Indra
yang membawa senjata Bajra, sambil membasmi makhluk jahat. Menurut
mitologi Hindu, Airawata merupakan salah satu gajah penjaga alam
semesta. Ia dianggap sebagai pemimpin para gajah.
Di Thailand, Airawata disebut Erawan.Erawan digambarkan sebagai gajah
yang besar, memiliki tiga kepala, atau kadangkala jumlahnya 33.
Kepala-kepala tersebut kadangkala digambarkan memiliki lebih dari dua
gading. Beberapa patung menggambarkan Dewa Indra mengendarai Erawan.
Aruna
Dalam mitologi dan sastra Hindu, Aruna (Sansekerta: Aruna) adalah kusir
Dewa matahari, Surya. Ia merupakan putera Dewi Winata dan Bagawan
Kashyapa. Namanya dalam bahasa Sansekerta memiliki arti "yang bersinar
kemerah-merahan". Oleh umat Hindu, Aruna dipandang sebagai sinar merah
yang bersinar di ufuk timur pada pagi hari, di saat para pendeta
melakukan Suryasewana. Ia dipercaya memiliki kekuatan spiritual.Aruna
juga merupakan nama Dewa laut Hittite. Ia merupakan putera Kamrusepa.
Ashura
Asura dalam ajaran agama Hindu adalah bangsa Daitya (atau Detya),
kadangkala disamakan dengan rakshasa atau makhluk yang jahat. Mereka
memiliki sifat negatif, yakni memusuhi para Dewa.
Meskipun demikian, beberapa Asura merupakan Dewa, seperti Kubera,
golongan bangsa Yaksa, adalah Dewa keuangan dan kekayaan. Para Asura
mengatur fenomena sosial di muka bumi seperti Baruna, Dewa air, yang
juga mengatur hukum rta. Sedangkan Dewa, mengatur fenomena alam, seperti
Indra, Dewa hujan, Dewa petir dan cuaca.
Dalam beberapa kitab, para Dewa adalah golongan bangsa yang memiliki
sifat mulia sedangkan Asura sebaliknya. Ada yang disebut "daiwi sampad",
yakni sifat-sifat mulia (sifat para Dewa), dan sifat-sifat buruk, atau
"asuri sampad" (sifat para Asura). Yang dimaksud sifat para Asura yakni:
angkuh, membanggakan diri, marah, bodoh, bertindak kasar, keras kepala,
gila harta, dan menganggap diri sendiri yang terpenting.Dalam ajaran
Buddha, Asura merupakan makhluk supernatural dalam kosmologi agama
Buddha.
Bidadara
Bidadara (Bahasa Sanskerta: vidhya=pengetahuan, dharya=memiliki atau
membawa) adalah makhluk berwujud manusia berjenis kelamin pria yang
tinggal di kahyangan atau surga dalam kepercayaan Hindu dan Buddha.
Tugas dan fungsi mereka adalah menjadi penyampai pesan para dewa kepada
manusia, sebagaimana para malaikat dalam agama Islam, Kristen dan
Yahudi.Dalam Agama Hindu, mereka disebut dengan nama Gandharva (dari
Bahasa Sanskerta) atau gandarwa dalam lidah orang Jawa, suami dari para
Apsaras. Mereka luar biasa piawai dalam bermain musik.
Mereka menjaga Soma dan membuat lagu-lagu indah untuk para dewa.
Gandharva berperan sebagai pengantar pesan dari dewa-dewi kepada
manusia.Sering muncul di cerita-cerita Hindu dan Buddha. Seperti
Kalantaka dan Kalanjaya yang merupakan jelmaan bidadara yang dikutuk
karena tidak menghormati Dewa sehingga harus terlahir sebagai raksasa
berwajah buruk. Mereka juga kerapkali menjadi hiasan di candi-candi
Hindu dan Buddha.
Bidadari
Bidadari (Sanskerta: vidhyadhari) atau Apsara (Sanskerta:apsara) adalah
makhluk berwujud manusia berjenis kelamin wanita yang tinggal di
kahyangan atau surga dalam kepercayaan Hindu. Tugas dan fungsi mereka
adalah menjadi penyampai pesan para dewa kepada manusia, sebagaimana
para malaikat dalam kepercayaan Semit.
Ada kalanya mereka diutus untuk menguji sejauh mana ketekunan seseorang
(pria) dalam bertapa, dengan cara mencoba membangunkan para petapa dari
tapa mereka. Para bidadari memanfaatkan kecantikan fisik mereka untuk
menguji para petapa.
Garuda
Garuda (Sanskerta: Garuda dan Bahasa Pali Garula) adalah salah satu dewa
dalam agama Hindu dan Buddha. Ia merupakan wahana Dewa Wisnu, salah
satu Trimurti atau manifestasi bentuk Tuhan dalam agama Hindu. Garuda
digambarkan bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah. Paruh dan
sayapnya mirip elang, tetapi tubuhnya seperti manusia.
Click here to view the original image of 643x900px.
Ukurannya besar sehingga dapat menghalangi matahari. Bangsa Jepang juga
mengenal Garuda, yang mereka sebut Karura. Di Thailand disebut sebagai
Krut atau Pha Krut. Garuda adalah seekor burung mitologis, setengah
manusia setengah burung, wahana Wisnu.
Ia adalah raja burung-burung dan merupakan keturunan Kasyapa dan Winata,
salah seorang putri Daksa. Ia musuh bebuyutan para ular, sebuah sifat
yang diwarisinya dari ibunya, yang pernah bertengkar dengan sesama istri
dan atasannya, yaitu Kadru, ibu para ular.
Kinnara
Kinnara adalah makhluk surgawi berwujud setengah manusia setengah
burung. Mereka pandai memainkan alat-alat musik, seperti Vina atau
Kecapi. Kinnara wanita disebut Kinnaris. Kinnaris berwujud wanita cantik
dari kepala sampai pinggang, namun bagian tubuh ke bawah berwujud
angsa.
Mereka pandai bersyair, memainkan alat musik, dan menari. Mitologi
tentang Kinnara banyak muncul di wilayah Asia Tenggara, khususnya yang
memiliki pengaruh mayoritas Hindu, seperti Thailand, Kamboja, Myanmar,
dan kadang-kadang Indonesia. Di candi Borobudur, Indonesia, terdapat
relief yang menggambarkan Kinnara.
Makara
Makara dalam mitologi Hindu, adalah makhluk yang berwujud ikan berkepala
gajah, seperti yang sering dilukiskan dan dipahatkan dalam candi-candi
di Indonesia, khususnya di Bali dan Jawa. Orang Bali menyebutnya
gajahmina, yang secara harfiah berarti "ikan gajah".
Kadangkala Makara dilukiskan sebagai makhluk berwujud separuh kambing
dan separuh ikan seperti simbol Kaprikornus dalam zodiak. Dalam
kitab-kitab suci umat Hindu, makara adalah makhluk yang menjadi
kendaraan Dewa Baruna dan Dewi Gangga.
Nandi
Nandi atau Nandiswara adalah lembu yang menjadi kendaraan dari dewa Siwa
dalam mitologi Hindu. Candi yang mempunyai arca Nandi biasanya
dikategorikan sebagai candi untuk pemujaan agama Hindu Siwa.
Nandini
Nandini (Sansekerta:"yang menyenangkan") adalah seekor lembu betina.
Lembu ini dipakai sebagai wahana Batara Siwa. Nandini juga melambangkan
sebagai lembu kekayaan, milik Bagawan Wasista, konon terlahir dari
Surabhi, sang lembu kemakmuran yang muncul ketika samudra diaduk.
Nama lain Nandini yang dikenal di Indonesia adalah Andini dan Handini.
Patungnya ada di Candi Prambanan.Lembu Nandini dikenal mempunyai sifat
tak kenal takut.Nama Nandini juga umum dipakai untuk nama perempuan di
India dengan harapan agar yang diberi nama akan menjadi kuat.
Taksaka
Dalam mitologi Hindu, Taksaka (Sanskerta:Taksaka) adalah salah satu
naga, putera dari Dewi Kadru dan Kashyapa. Ia tinggal di Nagaloka
bersama saudara-saudaranya yang lain, yaitu Wasuki, Ananta Bhoga, dan
lain-lain. Dalam Mahabharata, Naga Taksaka adalah naga yang membunuh
Raja Parikesit.
Naga Taksaka juga muncul dalam mitologi Bali, selayaknya pengaruh
mitologi Hindu dari India. dalam mitologi Bali, Taksaka adalah ular yang
tinggal di kahyangan. Tidak semua ular ini mempunyai perilaku yang
jahat
Uccaihsrawa
Dalam mitologi Hindu, Uccaihsrawa (Sansekerta:Uccaihsrava) atau
Ucaisrawas (Sansekerta: Uchaisravas) (terkadang disebut Oncersrawa)
adalah seekor kuda putih berkepala tujuh milik Dewa Indra, yang muncul
saat pengadukan "lautan susu". Cerita tersebut muncul dalam kitab
Adiparwa.
Warna Uccaihsrawa menjadi bahan taruhan antara Winata (ibu Garuda) dan
Kadru (ibu para ular). Akhirnya, ekor kuda Uccaihsrawa menjadi hitam
karena disemprot oleh bisa para naga.George Harrison menggunakan kuda
Ucaisrawas sebagai label musik Dark Horse Records. Konon Ucaisrawa
berwarna seputih salju, dengan ekor hitam pekat.
Yaksa
Yaksa (berasal dari bahasa Sanskerta) adalah sejenis makhluk dalam
mitologi Hindu, setengah manusia, setengah dewa. Yaksa seringkali
dihubungkan dengan raksasa.
Wanara
Dalam mitologi Hindu, Wanara (Sansekerta:Vanara) berarti "manusia
berekor monyet". Istilah ini sangat terkenal untuk merujuk kepada ras
manusia-kera dalam wiracarita Ramayana yang memiliki sifat gagah berani
dan selalu ingin tahu. Istilah Wanara juga bisa merupakan kependekan
dari "Wana-nara" (manusia (nara) yang hidup di hutan (wana)). Wiracarita
Mahabharata menggambarkan mereka sebagai suku yang hidup di
tengah-tengah hutan. Mereka dijumpai oleh Sadewa, seorang jendral
Pandawa yang memimpin kampanye militer ke India Selatan.
Menurut Ramayana, para Wanara umumnya tinggal di Kiskenda yang di masa
sekarang terletak di wilayah India Selatan, di tengah hutan Dandaka,
dimana Sri Rama menjumpai mereka saat berpetualang mencari Sita. Para
wanara menolong Rama mencari Sita, dan juga turut bertarung melawan
Rahwana, sang penculik Sita.
Seperti yang digambarkan dalam wiracarita, ciri-ciri wanara misalnya
suka bersenang-senang, kekanak-kanakan, ringan tangan, suka bercanda,
hiperaktif, gemar berpetualang, jujur nan polos, setia, berani, dan
ramah. Mereka lebih pendek daripada tinggi manusia pada umumnya dan
tubuh mereka ditutupi oleh bulu yang cerah, umumnya berwarna cokelat.
Wanara yang terbesar dan terkenal adalah Hanoman, abdi setia Sri Rama,
dan merupakan inkarnasi dari Dewa Siwa. Beberapa wanara terkenal lainnya
adalah Anjani (ibu Hanoman), Sugriwa, Subali, Nila dan Anggada.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar